Bernard Arnault merupakan Founder
sekaligus CEO dari LVMH Moet Hennesy yang berdasarkan majalah Forbes
konglomerat di bidang fesyen ini pada bulan Agustus tahun 2021 memiliki
kekayaan sebesar 197,5 miliar USD (setara 2.864 triliun rupiah). Kenaikkan
kekayaan Bernard Arnault yang menggeser bos Amazon dari posisi orang terkaya di
dunia dikarenakan kinerja saham LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton yang semakin
meningkat dalam beberapa pekan yang didorong oleh perfoma perusahaan, serta
adanya permintaan yang tinggi untuk merek mewah di kawasan Asia dan Amerika
Serikat. LVMH mengapresiasi terkait kebutuhan untuk memperluas kebutuhan atau
permintaan para konsumen yang berada diluar negara maju. Total pendapatan LVMH
diseumbang 11% dari negara asalnya, yaitu Perancis, kemudian 20% dari beberapa
negara Eropa, dari Amerika Serikat sebesar 23%, dari Jepang sebesar 8% dan di
Asia memberikan kontribusi 28% terhadap penjualan produk mereka, dimana negara
Cina diperkirakan menjadi pasar terbesar untuk semua barang mewahnya selama
tahun 2020. LVMH pada saat pandemi dan
banyak gerai di berbagai negara ditutup, perusahaan memanfaatkan promosi daring
sehingga penjualan produk dari daring melonjak. Saat ini LVMH sangat bergantung
pada pasar Cina. Pasalnya, negara Tirai Bambu itu menyumbangkan lebih dari sepertiga
penjualan barang mewah bagi perusahaan induk milik Arnault, dan Cina juga
memperlihatkan kebangkitan ekonomi saat menanggulangi pandemi. Tas mewah
seperti merek Luis Viton tidak hanya sebagai barang mewah sebagai penanda
STATUS SOSIAL tetapi juga dapat dijadikan sarana INVESTASI, sehingga sangat
banyak dijumpai diluar negara maju para sosialita dan pejabat mengkoleksi
barang mewah tersebut. |