Saat melihat orang-orang sukses di luar sana, rasanya ingin sekali bisa seperti mereka, Namun, apakah bisa? Latar belakang kehidupan seseorang berbeda-beda. Bagaimana jika ingin berbisnis tetapi masih mahasiswa bahkan SMA, tidak memiliki keluarga pebisnis, pendidikan orang tua pun kurang. Apakah bisa memulai bisnis tanpa pengalaman apa pun?

Sebenarnya, banyak sekali orang yang memiliki rencana untuk memulai bisnis, akan tetapi tidak semua orang berani untuk menjalankannya. Satu eksekusi jauh lebih baik ketimbang seribu ide bisnis yang hanya terpendam dalam kepala, tidak lebih dari sekadar mimpi belaka. . Untuk bisa menjadi pebisnis andal memang membutuhkan ketekunan dan mau bekerja keras, tidak memedulikan gengsi, dan terutama mau mencoba menjalankannya.

Bisnis diibaratkan seperti sebuah pohon besar yang memiliki daun lebat dan batang yang kokoh. Sejak awal Anda harus mengetahui gambaran bisnis macam apa yang hendak dibangun. Pohon apa yang akan ditanam, bagaimana merawatnya agar memiliki batang yang besar dan kokoh, berapa cabangnya dan lain sebagainya yang mungkin sampai detik ini masih belum terpikirkan. Bayangan atau gambaran bisnis inilah yang disebut dengan visi.

Dahulu, pesawat tidak ada bahkan handphone atau buku tulis pun tidak ada. Namun karena ada orang-orang yang mencetuskannya, berimajinasi mengenai benda-benda tersebut maka tidak mengherankan jika apa yang dahulu tidak ada, sekarang ada. Begitu pula dengan bisnis Anda, harus memiliki gambaran atau visi yang jelas sehingga bisnis dapat berjalan sistematis dan terarah

Selain visi misi yang jelas, niat dan tujuan sangat memengaruhi bagaimana kinerja seseorang dalam menjalankan bisnisnya. Mengapa bisa begitu? Niat dan tujuan yang buruk tentu akan membawa keburukan pula pada apa yang dikerjakan. Misalnya membangun bisnis karena motif balas dendam pada atasan yang dulu pernah memutuskan hubungan kerja, atau niat membangun bisnis semata-mata hanya karena uang. Sebaliknya, niat dan tujuan yang baik tentu akan membawa kebaikan bagi yang mengerjakan. Misalnya membangun bisnis untuk mengurangi pengangguran di sekitar tempat tinggal.

Lalu, siapa yang cocok jadi pengusaha?

Setiap orang berpotensi menjadi seorang pengusaha, karena bisnis sebenarnya bisa dipelajari. Oleh sebab itu, ilmu dalam berbisnis sangatlah penting. Misalnya bagaimana menghadapi persaingan dan menganalisis kebutuhan pasar.  Mana mungkin bisnis bisa berkembang jika orang yang menjalankannya tidak tahu apa-apa? Terlebih lagi situasi dan kondisi bisnis terus fluktuatif, tren berubah seiring berjalannya waktu, bagaimana mengatasi produk yang tidak laku-laku, kapan menentukan peluang, cara mengambil keputusan yang bijak. Sikap sok tahu padahal ilmu pas-pasan hanya akan merugikan diri sendiri padahal ada begitu banyak pengalaman dari orang-orang sukses yang bisa diambil pelajarannya.

Zaman sudah semakin canggih, ilmu bisa didapat dengan mudah melalui internet, membaca buku ataupun mengikuti seminar/workshop. Jika mencari ilmu sendiri dirasa sulit,  Mengikuti pelatihan bisa jadi salah satu cara yang paling tepat untuk membantu memberikan bekal pengetahuan, terutama bagi Anda yang tidak memiliki pengalaman dalam berbisnis.

Akhir-akhir ini minat para millennials untuk menjadi seorang pengusaha terlihat semakin besar dengan banyak lahirnya bisnis-bisnis baru yang ada sekarang. Meski begitu banyak pula anak muda yang tidak tertarik untuk menjadi seorang pengusaha. Cari aman, sehingga lebih memilih bekerja di perusahaan swasta atau instansi pemerintahan dengan berbagai macam alasan, misalnya tidak punya modal besar, takut gagal dan tidak akan mendapatkan profit.

Semua orang yang berbisnis pasti takut merugi. Namun bagaimana kita bisa tahu sukses atau tidak dalam berbisnis jika tidak pernah mencobanya? Jangan terlalu banyak berpikir, mumpung masih muda tidak ada salahnya untuk mencoba sesuatu yang baru. Mulailah berbisnis dari sekarang jika Anda ingin lebih sukses dan hidup tenang di masa depan karena untung atau rugi, maju atau tidaknya sebuah bisnis tergantung sepenuhnya kepada orang yang menjalankan. Tidak ada yang instan di dunia ini karena segalanya butuh proses, perjuangan dan pengorbanan.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved