Menghubungkan orang: Bagaimana Tokopedia mendemokratisasikan perdagangan di Indonesia


Tokopedia mungkin adalah salah satu nama terbesar di bidang teknologi saat ini. Pada Mei 2021, perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang teknologi pasar online mengumumkan bahwa mereka telah bergabung dengan layanan mobile on-demand dan platform pembayaran terkemuka, Gojek. Grup GoTo adalah hasil merger multi-miliar dolar.


Didirikan pada tahun 2009 oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison, visi Tokopedia adalah membantu menghubungkan bisnis dan orang-orang di negara yang tersebar di lebih dari 17.500 pulau. Bagaimana Tokopedia berhasil membangun platform yang terus mendemokratisasi perdagangan di Indonesia? Kami mencari tahu lebih banyak dari CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya.


Menciptakan bisnis untuk menjembatani komunitas


Tumbuh di kota kecil di Indonesia, Tanuwijaya tahu seperti apa ketimpangan akses terhadap peluang bisnis, barang dan jasa. Membeli buku membutuhkan perjalanan tiga jam, karena tidak ada pusat perbelanjaan di kota kelahirannya. Dia percaya teknologi bisa mengubah itu.


Tokopedia diciptakan untuk menjadi platform peluang, untuk membantu generasi penerus Indonesia memiliki kesempatan untuk bercita-cita untuk hal-hal yang lebih besar. Ini adalah ekosistem super tempat siapa pun dapat memulai dan menemukan apa pun yang mereka inginkan.



“Kita hanya bisa sukses dengan membantu orang lain menjadi lebih sukses. Dan kami percaya bahwa ini adalah model bisnis paling indah di dunia.”



Saat ini, Tokopedia adalah jembatan tak ternilai yang menghubungkan lebih dari 11 juta pedagang di platformnya dengan lebih dari seratus juta pelanggan yang tersebar di 17.500 pulau. Komunitas merchant di Tokopedia sendiri berkontribusi lebih dari 1% perekonomian Indonesia.


Membangun kepercayaan untuk menciptakan koneksi yang lebih dalam

Tanuwijaya selalu terbuka tentang bagaimana ia hampir gagal dalam upaya awal untuk meluncurkan Tokopedia 12 tahun yang lalu. Bahkan, ketika menceritakan kisah Tokopedia, ia berbicara tentang naik turunnya perusahaan, bukan hanya menyoroti pencapaiannya.


“Kami membangun jembatan. Bagaimanapun, kita berada dalam urusan orang-orang.”

Keterbukaan Tanuwijaya dalam berbagi telah terbawa ke budaya Tokopedia. Di platform online, Tokopedia berbagi cerita tentang bagaimana pelanggan mencapai impian mereka serta perjalanan karyawannya. Budaya berbagi ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan di seluruh komunitas Tokopedia, yang menggambarkan dirinya sebagai "Nakama," istilah Jepang untuk teman. atau rekan senegaranya.


Transparansi dan keaslian ini adalah inti untuk membangun kepercayaan antara pemberi kerja dan karyawan, serta bisnis dan pelanggan, untuk menjalin hubungan yang lebih baik.


Ketika merek secara autentik terlibat dengan pelanggan melalui kisah nyata dan menarik, mereka dapat benar-benar memahami kebutuhan pengguna. Dalam kasus Tokopedia, perusahaan mempertimbangkan keyakinan dan preferensi pribadi penggunanya saat berinovasi.


Contoh yang baik tentang bagaimana hal itu dilakukan adalah dengan membuat Tokopedia Salam untuk pelanggan Muslimnya. Layanan Syariah menawarkan pilihan lengkap produk dan layanan ramah Muslim tepercaya dan bahkan menggunakan metode pembayaran yang sesuai Syariah.


Membentuk kemitraan yang mengarah pada inovasi Tanuwijaya percaya pada kekuatan kemitraan.


Berkat merger baru dengan mitra lama Gojek, merchant Tokopedia dapat mengandalkan jaringan jutaan pengemudi Gojek untuk mengirimkan barang mereka tepat waktu. Ini pada gilirannya memberi orang akses cepat dan mudah ke pembelian online. Perusahaan juga telah bekerja sama dengan Google untuk menjangkau lebih banyak orang Indonesia. Dengan 91,7% orang Indonesia menggunakan Android, Tokopedia bermitra dengan Google untuk meningkatkan jangkauan dan kesadaran di antara pengguna ponsel pertama kali. Tokopedia juga dengan cepat mengendus apa yang sedang tren untuk terhubung dengan anak muda. Untuk tujuan ini, perusahaan telah menunjuk grup K-pop populer BTS dan Blackpink sebagai duta mereknya.


“Filosofi kami selalu menemukan mitra yang tepat dan tumbuh bersama.”

Kisah Tokopedia adalah salah satu yang menunjukkan bagaimana menghubungkan orang telah bekerja sebagai strategi bisnis. Merek juga dapat mengambil contoh dari buku Tokopedia, dan menjadikannya salah satu aset terbesar mereka.





 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved