Ada dua cara yang dilakukan pemasar dalam melakukan kegiatan promosi. Mereka mengiklankan produk untuk pasar secara keseluruhan atau mereka menciptakan komunikasi terfokus untuk kelompok pelanggan tertentu. Saat ini, strategi pemasaran ini terbagi dalam dua kategori berbeda – aktivitas Above the Line(ATL) dan Below the Line (BTL).

 

Dengan tren konsumsi yang terus berubah, pemasar perlu menemukan cara untuk mengatasi permintaan yang berubah ini. Kegiatan pemasaran Through the Line (TTL) membantu pemasar menggunakan pendekatan terpadu untuk mengiklankan produk ke pasar massal dan terfokus secara bersamaan.

 

Iklan Above the Line (ATL)

 

Strategi ATL fokus pada mengarahkan komunikasi menuju pasar massal. Semua pesan promosi tidak bertarget, artinya tidak fokus pada kelompok sasaran tertentu. Ide di balik ini adalah untuk menginformasikan pelanggan tentang ketersediaan produk. Pemasar berusaha mendorong pelanggan untuk mengunjungi toko dan secara aktif mencari produk. Strategi ini membantu perusahaan menjangkau audiens yang lebih besar dan menciptakan visibilitas merek.

 

Melaksanakan kegiatan ATL:

·         Televisi: Kampanye iklan yang diarahkan pada tingkat regional atau nasional

·         Media cetak: Pesan promosi di surat kabar, artikel online, dan iklan

·         Radio: Siaran radio pan-country atau pan-city

 

Iklan Bellow the Line (BTL)

 

Kegiatan BTL lebih terfokus dan diarahkan pada kelompok nasabah tertentu. Mereka sangat bertarget, dengan iklan yang dibuat dengan mengingat karakteristik demografis dan psikografis dari segmen pelanggan tertentu. Komunikasi sangat personal dan tujuannya adalah untuk mendapatkan konversi.

 

Keuntungan utama dari iklan BTL adalah hasil kampanye dapat dengan mudah dilacak. ROI juga lebih tinggi di sini. Selain itu, kampanye dapat disesuaikan untuk subkumpulan konsumen yang berbeda dalam satu segmen.

 

Pelaksanaan kegiatan BTL:

·         Iklan luar ruang: Baliho, pamflet, spanduk, papan sandwich, dan sebagainya

·         Pemasaran langsung: SMS, email, posting media sosial, pamflet

·         Sponsor: Acara, kompetisi

·         Hubungan Masyarakat: Konferensi pers, pemasaran viral

·         Promosi di dalam toko: Merchandising visual, pop-up pengecer, pengambilan sampel, promosi penjualan

 

Iklan Through the Line (TTL)

 

Periklanan TTL melibatkan pendekatan terpadu di mana strategi ATL dan BTL digabungkan. Tujuannya di sini adalah untuk mendapatkan pandangan holistik tentang pasar dan berkomunikasi dengan pelanggan dengan segala cara yang mungkin. Mengingat bahwa aktivitas ATL dan BTL digunakan di sini, semua strategi TTL mengarah pada visibilitas merek dan ingatan merek yang lebih baik.

 

Tantangan utama kegiatan TTL adalah biaya yang terkait dengan pelaksanaan berbagai kampanye promosi. Biasanya hanya perusahaan mapan atau mapan yang dapat menerapkan kegiatan TTL dengan sukses.

 

Pelaksanaan kegiatan TTL:

·         Pemasaran 360 derajat: Menggunakan aktivitas ATL dan BTL – misalnya, iklan televisi yang dilengkapi dengan pamflet produk yang ditempel di surat kabar.

·         Pemasaran digital: Spanduk dan tombol online, posting media sosial, artikel blog.

 

Kesimpulan

Tidak ada pendekatan satu ukuran untuk semua dalam hal pemasaran. Sementara kegiatan ATL dapat bekerja untuk beberapa perusahaan, yang lain mungkin perlu melengkapinya dengan BTL. Semuanya tergantung pada seberapa baik pemasar membaca pasar dan apakah ada kecocokan antara pelanggan dan komunikasi.












https://www.business2community.com/

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved