Pemasaran digital berkembang pesat, tentu saja, tetapi sudah ada cara yang telah terbukti untuk memastikan bahwa Anda dapat mengikuti dan unggul dalam bidang ini.

Ada perubahan besar untuk agen pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan periklanan digital. Karena pandemi, iklan media streaming seperti TV terhubung (CTV) menjadi jauh lebih populer daripada bentuk yang lebih tradisional.

 

CTV mendistribusikan iklan over-the-top (OTT) kepada konsumen melalui berbagai layanan streaming. OTT pada dasarnya mengacu pada layanan streaming berbasis internet, dan mirip dengan televisi tradisional, kecuali bahwa pemirsa melihatnya melalui portal yang berbeda. Karena semakin banyak konsumen memilih streaming melalui TV kabel atau satelit, pengiklan harus menemukan cara baru untuk menjangkau khalayak yang luas ini. Beriklan melalui CTV dan OTT adalah solusi dari masalah ini.

 

Periklanan CTV/OTT adalah salah satu saluran iklan yang tumbuh paling cepat. Sementara laju pertumbuhan akan meningkat, dan seiring berkembangnya industri periklanan, pemasar harus menyertakan strategi iklan CTV/OTT yang solid dalam rencana bisnis merek.

 

Apa itu pemasaran CTV dan OTT?

Iklan TV dan OTT yang terhubung memungkinkan merek menjangkau pemirsa di luar TV tradisional melalui kabel dan satelit, dan pada dasarnya berarti menyampaikan iklan melalui layanan streaming. Agen pemasaran seperti Valux Digital secara profesional memproduksi konten iklan CTV yang menargetkan saluran dan kelompok audiens yang relevan, dan bentuk promosi yang berkembang pesat ini menjangkau rumah tangga sambil menonton TV streaming favorit mereka.

 

Iklan CTV mencerminkan iklan TV tradisional, dan tidak dapat dilewati untuk pemirsa. Iklan pra-putar dan paruh-putar berjalan di seluruh perangkat yang terhubung, termasuk TV pintar dan konsol game. Iklan yang sangat efektif ini menjangkau konsumen yang memotong kabel yang tidak terjangkau oleh iklan TV tradisional. Sederhananya, iklan OTT memberi pemasar alat yang ampuh untuk menjangkau pemirsa secara langsung, dengan semua manfaat saluran atas yang sama dari iklan TV tradisional.

 

Ada tiga struktur untuk iklan OTT:

Terprogram: Di sini, pengiklan menggunakan otomatisasi untuk menayangkan iklan melalui platform sisi permintaan (DSP), yang merupakan agen perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membeli dan menampilkan iklan melalui iklan video, seluler, dan penelusuran. Iklan terprogram menawarkan penargetan terbaik dan lebih murah, tetapi pengiklan memiliki kontrol yang lebih kecil terhadap tempat kemunculannya.

 

Publisher Direct: Dalam formulir ini, pertukaran terjadi langsung dengan penyedia OTT. Ini menawarkan lebih banyak kontrol atas penempatan iklan, tetapi juga lebih mahal.

 

Platform Direct: Di sini, iklan dibeli langsung dari penyedia OTT, seperti Roku, Netflix, atau Amazon.

 

Iklan OTT berfungsi tanpa menggunakan cookie pihak ketiga

Awal tahun ini, Google mengumumkan rencana di mana browser berbasis Chrome dan Chromium yang sudah lama dibaca tidak akan lagi mendukung cookie pihak ketiga. Perusahaan mengambil keputusan ini karena undang-undang peraturan dan masalah privasi, dan belum menetapkan tanggal penghentian yang pasti, tetapi prosesnya kemungkinan akan dimulai pada akhir tahun 2023. Kecuali jika biro iklan mempersiapkannya, perubahan yang dihasilkan akan cukup besar, termasuk kesulitan melacak dan sebaliknya memahami perilaku online konsumen.

 

Iklan OTT menggunakan struktur kontekstual, yang melindungi privasi konsumen. Ini memungkinkan pemasar untuk menargetkan konsumen berdasarkan konten daripada individu. Lebih lanjut, penyedia layanan streaming mengumpulkan data pihak pertama dari streamer — informasi yang dikumpulkan oleh layanan streaming langsung dari konsumen saat mereka mendaftar dan masuk. Formulir data ini mengurangi kebutuhan akan jenis pengumpulan data lainnya, dan iklan OTT memungkinkan untuk menggunakannya tanpa benar-benar mengakses informasinya. Terakhir, iklan OTT akan memungkinkan Anda memeriksa efektivitas iklan menggunakan alamat IP dan stempel waktu.

 

Pasar OTT menghasilkan pendapatan menggunakan berbagai model VOD

VOD adalah singkatan dari “video on demand”—konten yang dapat diakses konsumen secara online kapan pun mereka mau. Distribusinya adalah sebagai berikut:

AVOD (video on demand berbasis iklan): Video on demand memungkinkan pemirsa menonton konten online tanpa membayar langganan. Video on demand berbasis iklan akan menyumbang 51,58% dari pendapatan.

 

SVOD (video berlangganan sesuai permintaan): Di sini, pengguna harus berlangganan dan membayar biaya untuk akses. Angka menunjukkan bahwa 40,16% pendapatan iklan akan berasal dari langganan video on demand.

 

TVOD (video transaksional sesuai permintaan): Format yang lebih tradisional ini memungkinkan pengguna membeli konten berdasarkan bayar per tayang. Ini akan menyumbang 5,1% dari pendapatan iklan.

 

EST (electronic sell-through): Struktur ini memungkinkan konsumen membayar biaya untuk unduhan satu kali. Angka menunjukkan bahwa itu akan menyumbang 3,16% dari pendapatan pemasaran pada tahun 2023.







https://www.entrepreneur.com/article

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved