Pertumbuhan
ekonomi global yang semakin cepat menuntut kemampuan masyarakat dapat
menghidupi kebutuhannya secara mandiri. Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan
semakin sulit dan butuh keterampilan untuk mampu bersaing dengan masyarakat
perkotaan, hal ini dirasakan khususnya masyarakat di Kabupaten Semarang. Dari
sektor riil laju pertumbuhan perekonomian dan penyerapan tenaga kerja yang
tinggi, peran strategis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mampu menjadi motor
penggerak ekonomi nasional bagi masyarakat yang bekerja di perkotaan maupun
pedesaan yang memiliki kemampuan daya saing. UMKM yang berdaya saing memiliki
kesulitan bagi wirausaha untuk tetap bertahan dan bagi organisasi dalam
menghadapi gangguan internal maupun eksternal. Oleh karena itu hambatan atau
masalah ini yang mendorong pelaku usaha untuk memiliki kemampuan proaktif
cerdas penjual menuju UMKM tangguh. Organisasi
kecil dan menengah akan secara aktif berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga didefinisikan sebagai sektor dengan
kekhawatiran dan variabel krusial. Berbagai macam fenomena, mulai dari tingkat
perusahaan, telah disarankan untuk menjelaskan teori kewirausahaan, seperti
mengapa bisnis kecil ada atau mengapa bisnis tertentu lebih kompetitif atau
makmur lebih dari yang lain, mengapa beberapa orang ingin memulai bisnis baru
atau mengapa beberapa orang melihat dan bertindak berdasarkan peluang tertentu.
Dalam perekonomian Indonesia, UMKM berperan penting dan menjadi katalisator
bagi masa depan perekonomian global. "Dalam mengelola "triple bottom
line" (profitabilitas perusahaan, potensi kualitas ekologis, serta potensi
manfaat masyarakat) dengan menyeimbangkan kesehatan ekonomi, keadilan sosial,
dan ketahanan lingkungan, ketahanan kewirausahaan dituntut untuk berkelanjutan. Ketahanan
kewirausahaan diperlukan untuk menghasilkan kreativitas dan inovasi dalam
kehidupan masyarakat. Ketahanan UKM harus memberikan perhatian besar untuk
membangun kapasitas dari ketidakpastian, menghasilkan dan memanfaatkan hubungan
pribadi, dan mengaktifkan kemampuan untuk bereksperimen dan berpikir kreatif
dalam menanggapi krisis. Sejalan dengan riset. ketahanan kewirausahaan
didefinisikan suatu bentuk kemampuan emosional dan kognitif yang berguna bagi
pengusaha, terutama ketika bangkit kembali setelah kegagalan yang terhubung
dengan inisiatif kewirausahaan mereka. Selain itu dari riset (“Resiliensi Bisnis Badan Usaha Milik Desa Pada Era Pandemi: Sebuah
Pendekatan Studi Kasus,” 2020) dana stimulus dan perencanaan bisnis menjadi
model ketahanan bisnis bagi BUMDes. Namun, terlepas dari signifikansi teoritis
dan praktis dari topik ini, peneliti terdahulu sangat sedikit memberikan
perhatian dalam literatur Fokus pada secara teoritis dan empiris mengeksplorasi
peran ketahanan kewirausahaan dalam mempromosikan ketahanan UKM cenderung
produktif karena perilaku dan atribut kepribadian pengusaha telah ditemukan
memiliki dampak langsung yang kuat pada struktur, strategi, dan kinerja UKMM .
Selain itu, fokus pada ketahanan kewirausahaan dan ketahanan UKM terdahulu
memiliki kecendrungan hanya meneliti ketahanan yang berfokus pada perusahaan
besar. Oleh sebab itu masih terdapat kesenjangan yang perlu diteliti dalam
penelitian sebelumnya. Berikut data statistik perkembangan jumlah industri yang
tersebar di wilayah Kabupaten Semarang. Ketahanan
organisasi sebagai tempat menjalankan usaha memiliki sumber daya potensial yang
dimiliki. UMKM harus berinergi dalam meningkatkan daya saing dari persaingan
global. Dalam Teori Resource-Advantage
of Competition dari sumber daya perusahaan
adalah entitas berwujud dan tak berwujud yang memungkinkan perusahaan secara
efektif dan atau efisien menghasilkan penawaran pasar yang bernilai bagi sebuah
atau beberapa segmen pasar. Bila perusahaan memiliki keunggulan komparatif
dalam sumber daya maka ia akan menempati posisi keunggulan kompetitif pada
pasar untuk segmen pasar tertentu. Namun, aspek kompetensi bakat menjadi titik
kritis bagi perusahaan yang dibutuhkan untuk menghadapai persaingan dan
kesulitan untuk mencari peluang untuk pencapaian yang optimal sebagai suatu potensi
nilai jangka panjang dan potensi sumber keunggulan kompetitif perusahaan. Maka
dari itu kesenjangan yang terjadi tersebut diperlukan peran kemampuan proaktif
cerdas penjual menjembatani menuju UMKM yang tangguh.
Peran KPCP
(kemampuan proaktif cerdas penjual) secara langsung berkontribusi langsung
dalam meningkatkan UMKM tangguh. Hal ini tentunya dapat diperoleh dari
indikator yaitu terdiri dari keterampilan teknologi merancang produk,
keterampilan konfigurasi media pemasaran berbasis teknologi, cepat tanggap
terhadap peluang dan respon pasar pada teknologi dan tidak dapat ditiru oleh
kompetitor. Perbedaan penelitian ini dengan terdahulu yaitu terletak secara
empiris mengkaji sifat dan dampak ketahanan kewirausahaan. Temuan ini
menunjukkan bahwa peserta dari UKM dalam sampel mengaitkan kemampuan mereka
untuk mengatasi ketidakpastian dan krisis terhadap karakteristik yang umumnya
terkait dengan ketahanan individu, seperti kemanjuran diri, koneksi sosial, dan
kesejahteraan. Selain itu konseptual model yang ditawarkan terdapat fungsi
moderasi yang dapat menelisik hubungan gangguan yang dapat memperlemah atau
terjadi hubungan negtif dalam memoderasi hubungan ketahanan organisasi pada
UMKM Tangguh. Maka, konseptual model ini
bertujuan memberikan postulat baru dan solusi dari kesenjangan KK pada UMKM
tangguh maupun KO pada UMKM tangguh dengan konsep kebaruan variabel KPCP. |