Dalam bisnis, ada banyak
cara untuk mempromosikan produk dan layanan kepada pelanggan. Salah satu cara
yang banyak diterapkan saat ini adalah strategi word of mouth. Strategi ini dilakukan oleh
pihak-pihak tertentu melalui sebuah platform untuk mempromosikan produk atau
jasa kepada pelanggan. Salah satu pihak yang dapat menjadi agen word of mouth
adalah nano influencer. Influencer tipe nano
biasanya memiliki basis pengikut atau followers di platform media sosial yang
cukup banyak dari keluarga dan teman dekatnya. Head of Business: Market
Research & Crowdsourcing Marketing Sampingan, startup solusi manajemen
tenaga kerja yang komprehensif, Taris Adani mengatakan “penerapan strategi
pemasaran melalui nano influencer ini merupakan salah satu cara cerdas terutama
bagi pelaku usaha UMKM pada era digital seperti sekarang ini. Pemasaran lewat
nano influencer dapat dikatakan efektif karena rata-rata nano follower
merupakan circle atau teman terdekat mereka, sehingga intensitas berkomunikasi
kepada followersnya terbilang cukup aktif sehingga memiliki tendensi
engagement yang tinggi.” 1. Lebih
Mengenal Target Audience Berbeda dengan macro
influencer sekelas selebriti yang memiliki tipe followers yang beragam,
salah satu kelebihan dari pemasaran menggunakan nano influencer adalah mereka
lebih mengenal target audiensnya yang kebanyakan merupakan teman dan keluarga.
Tak jarang, pengikut mereka memiliki preferensi yang sama dengan sang
influencer. Hal inilah yang membuat influencer nano memiliki basis penggemar
yang erat dan saling mendukung satu sama lain. “Sehingga pelaku usaha termasuk
pebisnis UMKM dapat memilih influencer yang memiliki bidang dan minat sesuai
dengan produk dan layanan yang ditawarkan.” 2. Lebih Dekat
dengan Followersnya Perbedaan antara influencer
nano dengan macro influencer adalah jumlah followers atau pengikutnya. nano
influencer membangun kedekatan dengan pengikutnya satu persatu sehingga
hubungan yang terjalin diantara mereka lebih erat. Dengan demikian, para
pengikutnya yang kebanyakan berasal dari teman dan keluarga, cenderung meniru
dan lebih mempercayai sang influencer karena dianggap lebih relevan dengan
kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, saat influencer mempromosikan sebuah
produk, followersnya akan lebih mudah terpengaruh. 3. Biaya Lebih
Terjangkau Nano influencer umumnya
tidak memasang harga yang terlalu tinggi untuk jasa endorse. Berbeda dari macro
influencer atau influencer selebritas yang biasa memasang harga tinggi, tipe
influencer nano ini lebih bersahabat dan cocok untuk para pemilik bisnis yang
tidak punya banyak modal untuk memasarkan produknya. Meski begitu, hasil yang
didapatkan dari berpromosi lewat jalur nano influencer ini patut diacungi
jempol. Selain itu, Taris juga
membagikan cara bagi para pelaku usaha untuk menemukan influencer yang tepat
untuk memasarkan bisnisnya. Sebelum memilih influencer tentunya pelaku usaha
harus memahami target market dari produk atau jasa yang ditawarkan. Dari situ,
barulah pelaku usaha dapat menyesuaikan produk dan jasanya dengan profil nano
influencer serta pengikut atau followersnya. “Pelaku usaha perlu
melakukan riset secara mendetail, mulai dari usia, lokasi, pekerjaan, hingga
minat audiens. Kami di Sampingan memiliki platform untuk memfasilitasi para
pelaku bisnis untuk berkolaborasi dengan para nano influencers untuk membantu
memasarkan produk dan layanannya kepada pelanggan,” jelas Taris.
Kedua, selain audiens, pelaku usaha UMKM juga
harus menemukan influencer dengan konten yang sesuai. Pilih influencer nano
yang memiliki gaya pemasaran konten dan visi yang sejalan dengan produk dan
layanan yang ditawarkan. Terakhir, memilih platform sosial media yang tepat
karena tidak semua platform akan sesuai dengan produk dan layanan yang
ditawarkan oleh pelaku usaha. |