Mendapat keuntungan besar merupakan salah satu harapan bagi setiap orang yang hendak membuka dan menjalankan sebuah bisnis. Namun tidak selamanya bisnis yang dikelola berjalan lancar. Kerugian pun juga akan ikut mewarnai perjalanan bisnis.

Tidak bisa dimungkiri jika dalam menjalankan bisnis dan usaha, kerugian sudah pasti terjadi dan menjadi sebuah risiko yang mau tidak mau harus dilalui. Sebagai seorang pebisnis, kegagalan atau kebangkrutan dapat menjadi sebuah bayang-bayang yang menakutkan mengingat tidak sedikit modal yang sudah dikeluarkan, baik modal finansial, waktu, dan juga tenaga. Untuk itu setiap pelaku bisnis harus memiliki strategi tertentu supaya dapat mencegah ataupun mampu mengantisipasi hal yang dapat memicu kerugian.

Namun bagaimana jika bisnis sudah terlanjur bangkrut? Apa yang harus dilakukan?

Bangkrut bukan berarti segalanya sudah berakhir. Jangan sampai situasi seperti ini membuat Anda stress apalagi sampai depres. Bagi pebisnis pemula, hal-hal berikut ini juga bisa menjadi pembelajaran tersendiri supaya di kemudia hari bisa menemukan strategi tertentu untuk mencegah kebangkrutan terjadi.

Tidak membohongi diri sendiri

Anda harus betul-betul menyadari kondisi saat ini, bahwa bisnis memang sedang jatuh dan keadaan ekonomi tidak baik. Untuk itu, Anda tidak perlu membohongi diri dan memilih tetap hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Misalnya tetap makan di restoran, masih saja menggunakan pakaian mewah dan terus mempertahankan gaya hidup yang tidak sesuai dengan keuangan Anda hari ini. Jadi kaya itu penting, tetapi ingin selalu terlihat kaya padahal ekonomi sedang sulit justru akan merugikan diri sendiri. Maka dari itu, sadari dan mulailah untuk menerima kenyataan jika saat ini Anda memang sedang jatuh miskin.

1. Memotong anggaran yang tidak perlu

Cobalah untuk mempertimbangkan kembali pengeluaran ataupun anggaran yang tidak terlalu penting. Misalnya dulu, untuk sekali makan di restoran Anda bisa mengeluarkan dana dua ratus ribu sampai lima ratus ribu. Mungkin uang segitu tidak seberapa bagi Anda, tetapi di masa-masa sulit, jangankan uang lima ratus ribu bahkan uang sepuluh ribu pun tentu akan sangat berarti. Dalam situasi seperti itu, pahamilah realita yang ada, kondisi saat ini sudah tidak seperti dulu lagi. Mulailah untuk menghemat pengeluaran dan mengubah gaya hidup jadi lebih sederhan.

2. Jangan gengsi untuk meminta bantuan

Rata-rata orang yang dulunya kaya kemudian jatuh bangkrut, gengsi untuk meminta bantuan dalam bentuk apa pun kepada orang lain karena masih beranggapan jika dirinya masih mampu. Manusia tidak diciptakan hidup sendiri melainkan makhluk sosial yang sudah sewajarnya saling membantu, apalagi jika sejak dulu reputasi Anda baik, bukannya tidak mungkin akan ada banyak orang di luar sana yang mau membantu Anda untuk kembali bangkit.

3. Pikirkan untuk melunasi utang per hari

Ketika berada di masa-masa sulit, mulailah untukk membuat perencanaan keuangan dan memperhitungkan utang-utang. Misalnya Anda memiliki utang seratus juta. Dengan pertimbangan apa yang dimiliki saat ini atau pekerjaan saat in, Anda punya kemungkinan bisa melunasi utang tersebut selama lima tahun dengan mengupulkan uang lima puluh ribu per hari. Untuk itu komitmen sangatlah diperlukan, entah bagaimanapun caranya setiap hari Anda harus mendapa profit sebanyak lima puluh ribu. Saat ini mungkin hidup Anda sangat kepayahan, tetapi lebih baik susah sekarang daripada tidak punya apa-apa di masa tua, bukan?

4. Terus berinovasi

Meskipun roda kehidupan edang berada di paling bawah, bukan berarti kehidupan sudah berakhir. Justru inilah saatnya Anda untuk bangkin dan emulai sesuatu yang baru dari awal. Siapa tahu awal yang baru ini akan membuat kehidupan Anda lebih baik dari yang sebelumnya. Untuk mendapatkan ide dan peluang usaha, Anda bisa melihat apa yang sedang trend di pasaran saat ini. Bagaimana caranya? Anda bisa melihat-lihat media sosial dan mencari tahu apa yang banyak dibicarakan dan diminati oleh orang-orang, lalu jadikan sebagai ide dasar, modifikasi dan kembangkan dengan sebuah inovasi.

 Copyright stekom.ac.id 2018 All Right Reserved